September 2021, aku melahirkan seorang anak perempuan yang sangat cantik. Sejak hari itu, aku tau kalau hidupku akan berubah selamanya. Saat awal mengandung, aku dan suami sempat berdiskusi soal peran orangtua. Kami sepakat, bahwa aku tetap bisa bekerja atau menjalani peran sebagai working mom.
Working mom adalah seorang ibu yang juga bekerja. Kadang, ekonomi bukan alasan utama, tapi juga soal merasa ‘penuh’ seutuhnya karena tetap bisa berfungsi seperti awal. Blog post kali ini menceritakan tentang pengalamanku sebagai working mom. Mulai dari suka dukanya sampai dengan rekomendasi pompa asi handsfree terbaik.
Apakah Bahagia Menjadi Working Mom?
Walau menjalani dua peran, sebagai ibu dan sebagai karyawan, rasanya CAPEK BANGET, tapi aku bahagia dengan keputusan ini. Bekerja rasanya seperti me time untukku. Saat selesai bekerja dan disambut anak, rasanya 1000% bahagia!
Perlu dicatat, bahwa tolak ukur kebahagiaan setiap orang pastinya berbeda. Mungkin bagiku, peran working mom ini memuaskan dan membawa kebahagiaan, tapi bisa jadi bagi orang lain justru membawa rasa stress. Nggak ada perasaan yang benar, dan nggak ada juga perasaan yang salah, ya. Kuncinya adalah dengan menemukan kunci untuk menyeimbangkan pekerjaan kantor dan domestik.
Suka dan Duka Menjadi Working Mom
Bicara soal suka, bagiku peran working mom adalah yang bisa membuatku tidak kehilangan diri sendiri. Di samping peran sebagai “Mamanya anakku”, aku juga masih menjadi “Marga Apsari”. Kesibukkan di dunia kerja masih membawa kebahagiaan buatku.
Selain itu, alhamdulillah, gaji yang dihasilkan dari kerja emang bisa bawa hal-hal baik untuk keluarga. Mulai dari uang jajan ekstra sampai dengan tambahan tabungan masa depan.
Sementara dukanya, sudah pasti rasa bersalah meninggalkan anak dan sedih melewatkan masa pertumbuhannya. Untuk saat ini, aku masih merasa ‘menyekolahkan’ anak di daycare adalah keputusan terbaik untuk keluargaku. Rasanya lega bisa ‘menitipkan’ anak di tempat yang terpercaya, dan bisa terlihat progress tumbuh kembangnya juga baik. Kapan-kapan aku cerita juga soal ini!
Pumping dengan Pompa ASI Terbaik
Saat sudah memutuskan untuk jadi working mom, sudah pasti breast pump adalah salah satu alat wajib yang harus dipunya saat melahirkan. Sebelum beli, aku set beberapa kriteria ini:
- Nyaman dipakai
- Wireless lebih baik
- Handsfree LEBIH BAIK LAGI
- Perintilan breast pump mudah dilepas dan dicuci
Di awal, aku sewa beberapa merek breast pump dulu, untuk cari mana yang paling cocok. Mulai dari yang unitnya hampir sebesar rice cooker, sampai yang unitnya bisa digenggam.
Kalau lihat-lihat beberapa yang ada di pasaran, aku akan lebih menyarankan untuk coba breast pump yang portable dan handsfree seperti pompa asi Gabag ini. Karena bisa dipakai sambil beraktifitas, efisien sekali 👌🏻
Pompa ASI Gabag Procup Set Minimax atau Kolibri MiniMax ini adalah breast pump wireless (tanpa kabel) yang frekuensi suaranya rendah, di bawah 55Db. Cukup aman kalau pumping dekat anak yang tidur di malam hari. Untuk dibawa pergi juga cukup ringan, sekitar 126 gram saja. Diameternya 6,3 cm, nggak terlalu besar, kan?
Nggak cuma itu saja, Pompa ASI Procup Set Minimax ini punya invoasi baru BUILD IN VALVE yang lebih praktis, lebih nyaman, dan hasil lebih maksimal. Selain itu, cup-nya juga dapat berdiri, jadi nggak khawatir tumpah-tumpah! Pompa asi dapat banyak menurutku adalah senjata penting para working mom.
Kalau dibahas sekarang, masa-masa penyesuaian sebagai ibu, khususnya working mom, dan huru-hara pumping ini jadi kenangan yang sangat indah. Walau tentunya pas dijalani sih tercepot-cepot ya 😅
Jika kamu seorang working mom juga seperti aku, terus semangat ya! Kamu lah yang tahu persis apa kebutuhan dirimu dan keluargamu. Jangan lupa istirahat.
Cek juga website Gabag https://www.gabag-indonesia.com untuk dapatkan info-info seputar motherhood!
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat.
Salam hangat,
Marga
BACA JUGA: Pengalaman Memilih Catering Pernikahan
Leave a Reply